Jumat, 22 Maret 2013

SEPI TANPA MU


malam kian sepi....
kurasa,
tanpa mu
semakin sepi
gelap
berkabut
hampa

dimana senyumku ?
yang kemarin masih ada,
mungkin pergi
mungkin terbawa mu
entah,

dingin berhembus 

dari balik malam...
kurasa,
semuanya mendekap

sedih, pilu rindu
menyatu
dalam sepi
denyutku pelan berdetak,
darah ku membeku
sepi tanpa mu
membuat aku mati

kurasa,
aku merindu
pada mu yang pergi
pada mu yang ku ingat
baru ku rasa
malam ini begitu sepi
tak seperti kemarin
ketika kau masih ada
ketika aku membenci mu
ketika aku cemburu
ketika aku suka
dan ku paham
semua itu adalah cinta

RINDU SERULING BAMBU


seruling bambu
merindu pokok rumpun nya
dengan desah merdu
nyanyikan lagu sepi
suaranya pergi
selusuri palung rindu
teringat diri
di rantauan tak bertepi

seruling bambu
menggema di ujung senja
lagu sedih terpatah sayup mendayu
begitu sendu begitu haru
ingin kembali pada kekasih tercinta
apalah daya
diri di rantau
sendiri
meratap sedih

oh angin
bawalah suara sepi ku
suara jiwa merindu pulang
kepada dia rimbun cinta ku
teringat tawa canda kekasih
senyum manisnya
begitu ku rindu

KESOMBONGAN

bangga akan sesuatu
adalah hal yang wajar
dan cemburu akan kebaikan
adalah anugrah
dan yang tidak wajar
orang yang tidak merasa bangga
dan tidak cemburu pada suatu kebaikan
dan suatu kebohongan
apabila seseorang berusaha
menutupi kelebihannya
dan mengatakan dia tidak tahu
sesungguhnya kelebihan itu adalah amanah
dan siapa yang bisa mengatakan orang itu sombong?
kecuali orang yang benar memiliki rasa sombong
ketahuilah
fitrahnya manusia adalah kesombongan
percaya diri yang berlebihan
bahkan pada sang khalik
ia mampu memastikan
mampu memikul amanah yang tak bisa di pikul yang lain
dan itu adalah kesombongan
yang memperoleh surga
dan suatu jebakan
apabila kita merasa diri kita hina
sesungguhnya potensi yang Allah berikan
adalah anugrah, adalah kebanggaan
bangga dengan rasa kesyukuran
bahwa diri kita adalah semulia-mulia makhluk

Kamis, 14 Maret 2013

SEWIJI SAWI

bagaimana biji ini bisa bertumbuh
bila padang ini begitu gersang
dengan bebatuan cadas yang tajam
biji ini akan kering, layu tak berdaya


kau mematikan diri mu
mematikan setiap helai kasih sayang Tuhan mu
ketahuilah
diri mu akan bertumbuh
bagai sebuah biji yang siap bertunas
menjadi pohon yang teduh
dengan buah yang begitu manis
dengan wangi bunga-bunga cinta

kehancuran diri mu tidak semuanya hancur
ada sewiji sawi yang akan bertumbuh
dan keluarlah kau dari kelopak nya
sebagai kelahiran diri mu yang baru

sebelum diri mu berpisah dari mu
mari benamkan diri mu
dalam lembah kasih sayang Tuhan mu
biarkan diri mu ber tumbuh
menjadi sesuatu yang berguna untuk mu

HU ALLAH



tutup mata mu
dan sebut nama Tuhan mu
pohon diri mu akan bergetar
ranting dan dedaunan hati mu akan melambai
tertiup desah sejuk hati khusu mu

bila goncangan zikir mu telah merasuk
buah pohon mu akan berjatuhan
dan biarkan semua merasakan itu
desah sejuk tutur kata mu
dan biar kan semua orang merasakan itu
manis buah hikmah diri mu

Hu Allah
Tuhan mu Tuhan yang pemurah
memberi dari sifat terpuji
dan siapa yang tak akan di beri
bila ia datang kepada Tuhan nya
sebagai tetamu yang tahu adab dan sopan santun
meski tanpa di minta, hadiah itu akan di beri

mari ke rumah Tuhan mu
dalam relung mu ada rumah Tuhan mu
Rumah itu hadiah dari Tuhan mu kepada mu
yang telah kau tinggalkan dan kau lupakan
dan siapa yang akan menjadi Tuan dan tetamu
bila kau telah sampai ke rumah itu
Tuhan akan datang pada mu
dengan cerminan dirimu

Jumat, 08 Maret 2013

ANGGUR MALAM

di malam yang sunyi
di taman yang sepi
taman bunga-bunga rindu
sendiri berteman secawan anggur
mabuk
berpesta dalam sepi
dalam duka
dalam rindu
dalam rasa
dalam pelukan sang malam

ku cumbui anggur di tangan
bagai nafas bidadari
begitu wangi
begitu memikat
seharum kasturi
wangi taman-taman cinta

oh anggur,
teman sepi ku
minum seteguk
semua berubah rupa
bunga – bunga saling bercumbu rayu
berdansa seiring lagu-lagu malam
seiring musik-musik sepi
rembulan tanpa malu-malu
datang mendekat
dan berbisik
menarilah – menarilah
kau tak sendiri
lihat lah bayangmu menemani mu

aku berdansa
menari tarian rasa
bersama bayang-bayang
berputar kiri dan kanan
bagai bunga-bunga tertiup angin
begitu indah begitu sejuk
semakin mabuk
semakin meriah
aku dan bayang ku
berpesta dalam sepi

MATI DAN HIDUP

hidup itu mati
mati itu hidup
bila kau merasa hidup
sesungguhnya kau telah mati
mari menuju mati
agar kau bisa hidup
bila kau takut mati
kau tak akan pernah hidup