Kamis, 22 November 2012

GUNDAH DAN RIANG

hei, gundah!!
mengapa kau masih ada?
bukan kah seruling itu telah di tiupkan?
mengapa kau tak pergi saja?
apa lagunya kurang merdu?
hingga setiap bait yang kau tulis bernada sendu,
apa yang kurang dari iramanya?
mungkinkah kau berharap sang peniup mengecup jiwa mu?
hingga kau pun lupa siapa kah diri mu?
oh, betapa malangnya diri mu, duhai gundah!!


duhai riang!!
tak kau dengarkah iramanya begitu merdu
tak rindukah kau pada si peniup itu?
aku memang sudah lupa dari segalanya
tapi jiwa ku melayang mencari si peniup
setiap ku pandang tak ada wajah nya
oh si peniup siapakah engkau gerangan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar