tuan ku syeh Abdul Qodir Jaelani?
oh, syeh maaf kan aku,
Engkau menatapku dengan senyum
aku belum bisa menjadi seperti yang Engkau ingin kan,
aku malu pada mu,
cinta ku berkarang
juhudku bercurang
ingin ku gapai gemintang
gelombang menghadang
duhai Tuan Guru ku,
ingin ku tertidur di pangkuan rifai
namun apalah daya ku
hati ku begitu kelam,
jiwa dan raga ku kalut
aku hanya bisa ber istigfar
mohon ampun pada yang esa
kiranya Allah, menitip salam ku untuk mu
dan kekasih mu penghulu segala Nabi,
jiwa ku kan menghadang rasa
melihat segala pemendangan nabi dan pengikutnya
hingga ku terisak dalam derita mereka...
oh Tuan guruku...
rasa ku ini hanya palsu
dan aku hanyalah debu
ingin ku tertidur di pangkuan rifai
namun apalah daya ku
hati ku begitu kelam,
jiwa dan raga ku kalut
aku hanya bisa ber istigfar
mohon ampun pada yang esa
kiranya Allah, menitip salam ku untuk mu
dan kekasih mu penghulu segala Nabi,
jiwa ku kan menghadang rasa
melihat segala pemendangan nabi dan pengikutnya
hingga ku terisak dalam derita mereka...
oh Tuan guruku...
rasa ku ini hanya palsu
dan aku hanyalah debu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar