berharap menjadi tuan
di rumah sendiri
terkadang memilukan
begitu banyak godaan
hingga diri pun
bagai sehelai kapas
terombang ambing
tak tentu arah
apa yang di cari
apa yang di tuju
tak tahu
bagai seorang musafir
lahir di gurun tak bertepi
kedua ayah ibu
telah mati sebelum di kenal
di mana kampung
dimana asal
tak tahu
jalan pulang entah di mana
berkelana sendiri tanpa tujuan
mencari tak mencari
diri terpasung
alam mimpi
dengarlah guruan sang angin
meniup pergi membawa berita
ada pohon yang teduh
ada oaese
mungkin bisa berteduh
melepas lelah
melepas dahaga
melepas canda sang fatamorgana
tak perlu mencari
tak perlu bermimpi
pohon kesadaran itu kan tumbuh
bila kau membunuh dirimu
membunuh angkuh mu
membunuh angan-angan mu
gurun itu adalah diri mu
musafir itu adalah diri mu
yang tak ingin lepas dari setiap ke akuan mu
lalu
siapakah diri ku yang sebenarnya?
AKU,
aku yang ingin kau bahagia
AKU,
aku yang dari balik mimpi mu
singkaplah AKU
dengan kematian mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar