Selasa, 15 Januari 2013

WAKTU MU

Mimpi itu terkesan indah
Di pagi yang cerah
Tetes embun
Nyanyian burung
Mungkin sapa senyum mu
walau sedikit hambar
Kau
Telah mengguncang waktu

Berkelana dalam sepi
Bukan tak ada canda
Meski senyum senyum tipis
Maknanya sejuta rasa
Bila lidahmu mengecap minuman
Di balik bukit itu

Kau dan bait indah mu
Mewarnai sejuta onak dan duri
Terseok tertatih
Mencoba menggapai perbukitan itu
Perlahan ilalang itu menyapa
Untuk apa kau datang
Mentari itu telah pergi
Senja itu menjadi hambar
Untuk mu

Usah kau peduli diri ku
Senja mu akan kembali
Bergulir
Waktu yang di bungkus kan menjadi usang
Terseok duri-duri perbukitan itu
Matahari enggan menyapa mu
Kau dan diri mu kecewa

Apa yang kau cari
Dari sisa perputaran hari
Mungkin mimpi itu kan menjadi nyata?
Mari pejamkan mata mu
Usah lah melihat waktu
Detik dan menit itu tak ada
Masuklah ke sunyi mu
Pintu itu pintu abadi mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar